"Nyanyian Seruni" Borong Piala!!!!




Samar Picture boleh berbahagia pada hari ini(14/11), pasalnya “Nyanyian seruni” yang menjadi film kebangaan kami menang dalam Festival Film Indie yang diadakan oleh teman2 JCM(Jamaah Cinema Mahasiswa). Dari beberapa film yang mengikuti festival film tersebut, “Nyanyian Seruni” masuk 10 besar bersama Sandekala, film dari CIKO UMY dan film-film dari komunitas film lainnya. Tidak hanya sampai disitu, film yang diputer pada urutan terakhir itu memborong Piala dalam Festival tersebut.












Penghargaan tersebut antara lain Film Terbaik I, dan Penata Artistik Terbaik.
Piala dan penghargaan tersebut, kami dedikasikan kepada Orang tua kami, All crew SAMAR PICTURE, dan juga CIKO UMY (Cinema Komunikasi UMY) . kita juga tidak lupa untuk berterimakasih kepada ALLAH SWT. Yang telah memberikan kami kelancaran pada saat produksi, Orang tua kami, All Crew CIKO. , dan JMC UIN yang telah menyelnggarakan acara tersebut. Semoga dengan penghargaan tersebut SAMAR PICTURE dapat lebih termotivasi untuk menghasilkan karya-karya yang lebih baik lagi.





SEMANGAT TEMAN-TEMAN!!!!
Dan SEMANGAT SAMAR PICTURE!!!!!! LET”S ROLL…….

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Nyanyian Seruni Let’s Roll

Jenis Film: Drama
Produksi : SAMAR PICTURE
Durasi : 13 menit
Cast:
Stephanie
Fitri
Irfai Khasbulloh
Is Lestari

Crew:
Executive Producer : SAMAR PICTURE
Producer : Sutin Narto
Co.Producer : H. Basuki Rahmat
Director : Rio Armandho
Ass.Director : Surya Rahmandanu
Scriptwritter : Putri Dyah P.
Artistic : Tri Nugroho
Putri Dyah Prananingrum
Triska April Melia
Director Of Photography : Yusril Ihza F.
Camera Person : Rico Delta Yudha
Lighting : Adhitya Insan Mahaputra
Rizka Arfiana
Editor :Adhitya Insan Mahaputra











Setelah kami merampungkan film pertama, kami ingin produksi film kembali yang juga dimana sekaligus ingin merayakan hari jadi SAMAR PICTURE yaitu pada tanggal 1 Maret 2009. Kemudian kami semua mulai mencari ide-ide yang mantap buat diproduksi. Seperti biasa, di SAMAR PICTURE ketika akan Produksi sebuah film, ide ceritanya dari satu kepala atau denga kata lain milik satu orang, melainkan ide-ide semua crew yang di jadikan satu.

Kemudian setelah kami mendapat ide cerita, waktunya kami untuk mulai pra produksi. Jalan yang dilakukan pada saat pra produksi tidak berjalan dengan lancer-lancar saja, “gontok-gontokan” pun turut menyertai setiap rapat pra produksi kami. Tapi demi lancernya produksi film ini kami rela untuk berantem hebat saat pra produksi ini.hehehe







Kami sering mendapatkan masalah dana, karena tau sendiri anak-anak indie mank gak ada yg punya doit.hehe. tapi untungnya kami dibantu oleh bapak H. Basuki Rahmat, dengan sedikit tambahan untuk biaya produksi. Karena SAMAR PICTURE pun tidak memiliki basecamp yang tetap, maka ketika kami pra produksi tempatnya pun tidak menetap.

Setelah semua konsep sudah terkumpul, dan persiapan sudah sangat matang, it’s time to roll. Kita memiliki waktu produksi hanya satu hari(karena budget), dan sebia mungkin kami mengoptimalkan 1 hari itu. Film yang di produksi dengan kamera MD 10000 dan diterangi hanya dengan Lampu Red Head dan Halogen saja itu berlokasi di daerah gunung sempu, bantul-Yogyakarta.




Film yang dibintangi oleh Fani as Seruni, Fitri as Bu Anna, irfai as Pak Jito, dan Bu Is as Bu Warni ini banyak sekali menghadapi cobaan di lokasi syuting yang antara lain Genset keabisan bensin, Halogen kebakar, ujan deres, dan masih banyak lagi, tapi kami semua tetap semangat dan tetap melanjutkan produksinya. Bahkan kami sering menamakan “Nyanyian Seruni” adalah Film Kontroversial.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

ILM ROAD TO COMMUNICATION AWARD 2008

Di waktu yang tidak jauh dari produksi film pertama kita, ada event yaitu Communication Award ’08 yang di adakan oleh KOMAKOM(Korps Mahasiswa Komunikasi). SAMAR PICTURE pun turut berpartisipasi dalam acara tersebut yaitu dengan mengirimkan 2 buah Iklan Layanan Masyarakat yang berjudul Maling karya Ahmad Sofyan dan Bendera karya Adhitya Insan Mahaputra. Meskipun kami tidak lolos dalam acara tersebut tapi kami memiliki pengalaman baru yaitu untuk produksi Iklan Layanan Masyarakat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Inikah Jogjaku

Sebuah film yang menceritakan bagaimana terkekangnya sebuah anak oleh orang tuanya. Putra, pria berusia 18 tahun yang selalu dikekang oleh orangtuanya untuk tidak boleh keluar rumahnya, hanya karena orangtuanya takut anaknya terlibat pergaulan bebas di luar sana. Hingga suatu ketika Putra kabur dari rumah karena hanya ingin melihat Kota Jogja yang menjadi kota kelahiran dan juga tempat dimana ia dibesarkan.

Itulah sedikit banyak tentang film pertama kita, film ini sangat berate buat temen2 Samarpicture. Pasalnya film inilah yang menjadi awal mula karier Samarpicture. Film ini pun sering kita bilang film dadakan, soalnya film ini tidak membutuhkan waktu berbulan-bulan atau berminggu-minggu untuk Pra produksi,hanya butuh waktu sekitar 2 Jam untuk menentukan semuanya, dari mulai konsep cerita, scenario, Properti, sampai Equipment-nya.

Jadi cerita detailnya buat produksi film ini begini, waktu itu kita yang terdiri dari Surya, Adhit, Hoho, Rio n Rico biz selese kuliah B.Inggris 2(kalau gk salah)sekitar jam 5 sore, truz kita sebelum pulang nongkrong dulu di loby kampuz. Teruz pas lagi ngobrol2, ada ide bikin film gitu. Ide atau konsep pertama seh Cuma Sekaten(acara adat tahunan di jogja) yang ada di alun2 Utara Yogyakarta. Nah, langsung kita semua semangat n mulai nyusun konsep lain, setelah sekitar 1 jam-an gitu konsep2 itu terkumpul n langsung di waktu itu juga menentukan Job Desk masing2.
Tanpa menunggu lama2, kita Cuma dikasih waktu sebentar buat mandi n ganti baju, n kita harus udah ngumpul lagi jam 7 malem buat nyari Equipment yang laen kayak kamera, Tripod, Lighting, Kabel,n masih banyak lagi.

Begitu semua alat2 udah kekumpul semua, langsung hari itu juga kita eksekusi. Kita mulai take pertama baru sekitar jam setengah 10an n selesai semua sekitar jam 3 pagi gitu deh. Teruz karena di cerita itu ada 2 lokasi syuting jadi untuk lokasi yang kedua gak bias kita eksekusi hari itu juga. Beberapa hari setelahnya kita produksi buat lokasi kedua yaitu kita minjem rumahnya Surya buat kitaa pake syuting, n juga kita pada take tempat kedua juga pake crew tambahan yaitu Rizka sebagai Lightingwoman yang juga sekaligus menjadi pemeran wanita yang menjadi ibu dari “Putra”.

Meskipun film ini kurang cukup baik dari segi gambar, tapi kita cukup puas karena dengan film ini Samarpicture-lah lahir.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS